Yayasan Bale Agung Ajar Wali telah mengambil langkah inovatif dengan menyelenggarakan Pelatihan Desain Atraksi Pariwisata Budaya dan Pemetasan Seni Tradisi Wayang Sasak di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pelaku pariwisata dan seniman dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya NTB, khususnya seni tradisi Wayang Sasak, yang menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata daerah.
Pelatihan ini merupakan forum yang ideal bagi peserta untuk mempelajari tentang desain atraksi pariwisata budaya, termasuk konsep kreatif, penggunaan teknologi modern, dan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, pelatihan juga memberikan kesempatan bagi para seniman Wayang Sasak untuk memperdalam keterampilan mereka dalam pemetasan tradisional, mulai dari teknik penceritaan hingga penggunaan alat musik tradisional yang khas.
Dengan mengadakan pelatihan di Kampus STP Mataram, Yayasan Bale Agung Ajar Wali memanfaatkan lingkungan akademis yang dinamis dan berorientasi pariwisata. Kolaborasi antara yayasan dan kampus ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa STP Mataram untuk terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan budaya dan pengembangan pariwisata di NTB, sambil mendapatkan wawasan praktis yang berharga dari para ahli dan praktisi di lapangan.
Ketua Yayasan Bale Agung Ajar Wali Sunardy Kasim Menjelaskan “Harapannya, pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para peserta, tetapi juga menjadi dorongan untuk terciptanya lebih banyak kerjasama antara sektor pariwisata, pendidikan, dan budaya di NTB. Dengan demikian, seni tradisi Wayang Sasak dapat terus berkembang sebagai salah satu aset budaya yang berharga dan menjadi daya tarik yang kuat bagi pariwisata lokal dan internasional”.
Kegiatan Pelatihan Desain Atraksi Pariwisata Budaya dan Pemetasan Seni Tradisi Wayang Sasak di Kampus STP Mataram tidak hanya terbuka untuk umum, tetapi juga diikuti oleh anggota yayasan yang sedang menempuh pendidikan di STP Mataram. Keikutsertaan mereka memberikan dimensi tambahan yang penting dalam keselarasan antara kegiatan pendidikan formal dan praktik seni tradisional.
Anggota yayasan yang kuliah di STP Mataram memiliki kesempatan unik untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dari pelatihan ini dengan kurikulum mereka di kampus. Mereka dapat mengaplikasikan konsep desain atraksi pariwisata budaya langsung dalam tugas-tugas akademis mereka, sambil memperdalam pemahaman mereka tentang seni tradisi Wayang Sasak melalui pemetasan yang mereka ikuti.
Partisipasi mereka juga menciptakan lingkungan belajar yang kaya dan mendukung di kampus, di mana mereka dapat bertukar ide dan pengalaman dengan sesama anggota yayasan dan mahasiswa STP Mataram lainnya. Ini memperkaya pengalaman pendidikan mereka secara keseluruhan dan membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara pariwisata, budaya, dan pendidikan.
Suanrdy Kasim menambahkan dalam penjelasannya “Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk meningkatkan keterampilan praktis, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya di kalangan anggota yayasan yang kuliah di STP Mataram. Ini adalah langkah yang penting dalam membangun generasi yang peduli dan terampil dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal, sambil meraih pendidikan yang berkualitas di bidang pariwisata”.