Pelatihan Pembuatan Batik Motif Wayang

Pelatihan Pembuatan Batik Motif Wayang untuk Membangun Kreativitas dan Kewirausahaan Berbasis Budaya

Yayasan Bale Agung Ajar Wali menyelenggarakan pelatihan pembuatan batik dengan motif Wayang Sasak sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus pelestarian budaya tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini secara khusus menyasar peserta dari kalangan ibu-ibu, dengan tujuan membekali mereka keterampilan dalam menciptakan karya batik yang mengangkat unsur budaya lokal. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dalam membatik, tetapi juga untuk menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk berbasis tradisi.

Selain sebagai sarana edukatif, pelatihan ini juga memiliki dimensi ekonomi yang signifikan. Dengan menguasai teknik membatik dan memahami nilai artistik motif Wayang Sasak, peserta diharapkan mampu mengembangkan potensi usaha mandiri yang berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk melihat bahwa peluang usaha dapat lahir dari eksplorasi budaya tradisional, sehingga seni batik tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga memiliki daya saing dalam pasar industri kreatif.

Lebih dari sekadar aspek ekonomi, pelatihan ini juga bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya seni Wayang Sasak. Dengan mengadaptasi motif wayang dalam karya batik, warisan budaya ini dapat terus diperkenalkan dan diwariskan kepada generasi mendatang dalam bentuk yang lebih adaptif dan fungsional. Sinergi antara seni batik dan budaya wayang diharapkan dapat memperkuat identitas budaya NTB sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku usaha lokal.

Melalui program ini, Yayasan Bale Agung Ajar Wali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis budaya. Diharapkan, inisiatif ini mampu membuka peluang bagi peserta untuk mengoptimalkan keterampilan mereka dalam berwirausaha, sekaligus menjaga eksistensi seni dan tradisi lokal agar tetap relevan dalam dinamika perkembangan zaman

Facebook
Twitter